Kata
Pengantar
Atas
berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya berupa
iman dan ilmu. Sehingga menciptakan motivasi bagi penulis untuk membuat Makalah
memperbaiki sistem kemudi ini diharapkan nantinya Dapat digunakan sebagai panduan
belajar untuk membentuk salah satu kompetensi yang diinginkan.
Paper
tentang konsep perkembangan dalam kontelasi psikologi dan pendidikan ini memberikan pengetahuan dasar dan mengetahui
tentang hal apa saja yang ada dalam konsep perkembangan dalam kontelasi
psikologi dan pendiddikan.
Saya
menyadari banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini, sehingga saran dan
masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.
YOGYAKARTA
Tata
herdiana
2014006011
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan ada hal yang
sering dikaitkan dengan pendidikan yaitu, mengkaji pendidikan yang derima oleh
individu, sangatlah terkait dengan keberadaan guru sebagai staf pengajar.
Selain itu guru juga merupakan salah satu factor penting dalam penyelenggaraan
pendidikan yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar mengajar
di sekolah.
Adapun peran guru adalah sebagai berikut:
Ø Inspirator dan motivator. Dalam proses belajar mengajar guru mampu
menstimulasi, mendorong serta mengelaborasikan daya berpikir siswa, sehingga
mampu membentuk perasaan senang dalam belajar dan memiliki siap dan perilaku
tepat.
Ø Sebagai pengelola proses belajar
yang mampu memfalitasi setiap kemampuan dan kecerdasan siswa.
Ø Sebagai pemegang penguat perilaku
yang bijaksana sehingga perilaku-perilaku positif perserta didik dapat terus
berkembang dan mengarah ke yang lebih baik.
Ø Untuk dapat melakukan itu semua ,
seorang guru atau pendidikan mustilah harus tahu terlebih dahulu karakteristik
setiap siswanya. Oleh karena itu sebagai
seorang guru atau pendidik diwajibkan untk mempelajari ilmu psikologi atau ilmu
jiwa ini.
Rumusan
Masalah
a) Konsep
psikologi, etimologi, dan terminologi.
b) Dinamika
perilaku manusia, dalam perspektif psikologis, perspektif biologis, behaviorisme,
kognitif dan perspektif humanistik,
serta implikasiya dalam pendidikan.
c) Perkembangan
sebagai sarana psikologi.
d) Pengertian
psikologi perkembangan.
e) Manfaat
psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan
dan manfaat
Tujuan
Agar penulis dan juga pembaca mengetahui apa itu Konsep
psikologi, etimologi, dan terminologi, Dinamika perilaku manusia dalam
perspektif yang ada, serta implikasiya dalam pendidikan. Perkembangan sebagai
sarana psikologi. Juga bisa mengetahui apa itu pengertian psikologi
perkembangan, dan manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan
pendidikan. Serta paper ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teori
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai
sumbangan pemikiran, Menambah wawasan untuk semua, juga bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk dikembangakan lebih lanjut mengenai materi ini, dan juga
bisa menjadi tambahan sumber referensi untuk materi psikologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
psikologi, etimologi, dan terminologi
Konsep
Psikologi
Secara etimologi psikologi berasal
dari bahasa Yunani Kuno yaini “psycho”
yang berarti roh, jiwa, dan “logos”
yang berarti ilmu. Sedangkan secara terminology psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental secara
langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada
manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan
proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental. Jadi dapat kita simpulkan
bahwa definisi konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang
menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya melalui
pengalaman-pengalaman.
Menurut
perspektif etimologi
Secara
etimologis “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani: Psyche dan logos.
Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Sebagai salah satu bidang dari psikologi dan sebagai ilmu psikologi
perkembangan memiliki teiori-teori yang ada sampai sekarang dan dapat
digunakan sebagai kerangka acuan untuk memahami perubahan tingkah laku manusia
sesuai dengan perubahan waktu/zaman.
Terminologi
Secara terminologi ( menurut istilah
pengetahuannya ) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang
berhubungan dengan jiwa manusia, hakikatnya, asal usulnya, proses bekerjanya,
dan akibat yang di timbulkannya. Psikologi dapat juga diartikan pula dengan
ilmu yang mempelajari prilaku manusia atau tingkah laku manusia.
B. Dinamika perilaku manusia, dalam
perspektif psikologis, perspektif biologis, behaviorisme, kognitif dan
perspektif humanistik, serta implikasiya
dalam pendidikan.
Dinamika perilaku manusia
adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh
adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Menurut
perspektif kognitif lebih menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental,
dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan
menanggapi . Dalam Pendidikan pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar
kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis
dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling
kelompok semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak
akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya.stimulus
sebelum melakukan reaksi.
Pandangan Behaviorisme Tentang
Manusia
Jika psikoanalisa memfokuskan manusia hanya pada totalitas
kepribadian (yang hanya tingkah laku yang tidak nampak) tetapi teori ini
memfokuskan perhatiannya lebih menekan pada perilaku yang nampak, yakni
perilaku yang dapat diukur, diramalkan dan di gambarkan.
Manusia, oleh teori behaviorisme disebut sebagai Homo
Mechanicus, artinya manusia mesin. Mesin adalah suatu benda yang bekerja tanpa
ada motif dibelakangnya, mesin berjalan tidak larena adanya dorongan alam bawah
sadar tertentu, ia berjalan semata-mata karena lingkungan sistemnya. Jika mobil
kehabisan bensin pasti tidak hidup, jika businya kotor juga mesin mati, jika
unsur-unsur lingkungannya lengkap pasti berjalan lancar. Tingkah laku mesin
dapat diukur, diramalkan dan di gambarkan.
Manusia, menurut teori behaviorisme
juga demikian. Selain insting, seluruh tingkah laku nya merupakan hasil
belajar. Belajar ialah perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh
lingkungan. Orang batak yang di pinggir pantai laut bicaranya selalu keras,.
Karena lingkungan menuntut keras, yakni bersaing dengan suara ombak, sedangkan
orang jawa yang hidupnya di perkampungan yang lenggang, bicarnya seperti
berbisik-bisik, karena lingkungan tidak menuntut suara keras, berbisk-bisik pun
terdengar.
Behaviorisme
tidak mempersoalkan apakah manusia itu baik atau buruk, rasionil atau
emosionil. Behavirisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku manusia
dekendalikan oleh lingkungan. Manusia dalma pndangan teori behaviorisme makhluk
yang sangat elastis, yang perilaknya sangant di pengaruhi oleh pengalamannya.
Manusia munuirut teori ini dapat dibentuk dengan menciptakan lingkungan yang
relevan. Seorang anak misalnyadapat di bentuk perilakunya menjadi seorang
panakut jika secara sistematis ia di takut-takuti. Demikian juga manusia dapat
dibentuk menjadi pemberani, disiplin, cerdas, dungu dan sebagainya dengan
menciptakan lingkungan yang relevan.
Pandangan Humanistik Tentang Manusia
Jika teori psikoanalisa dan behaviorisme kurang menghargai
manusia, karena dalam psikoanalisa, manusia dipandang hanya melayani keinginan
bawah sadarnya, behaviorisme memandang manusia yak takluknya kepada lignkungan,
maka psikologi humanistik memandang manusia sebagai eksstnsi yang positif dan
menentukan manusia di pandang sebagai makhluk yang unik memiliki cinta,
kreatifitas, nilai, dan makna serta pertumbuhan pribadi. Pusat perhatian teori Humanistik,
adalah pada makna kehidupan, dan masalah ini dalam psikologi humanistik disebut
sebagi Homo Ludens, yaitu manusia yang mengerti makna kehidupan.
Menurut teori psikologi humanistik ini, setiap manusia hidup
dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi (unik) dan kehidupannya berpusat
pada dirinya. Perilaku manusai bukan dikendalikan oleh keinginan bawah sadarnya
(seperti teori psikoanalisa). Bukan pula tunduk pada lingkungannya (seperti
teori behaviorisme), tetapi berpusatv pada konsep diri, yaitu pandangan atau
persepsi orang terhadap dirinya ,yang bisa berubah ubah dan fleksibel sesuai
dengan pengalamannya dengan orang lain. Seorag penjahat yang merasa hebat
karena berani nekad dalam perbuatan jahatnya misalya. Karena pengalamnannya
dengan jagoan lain yang lebih hebat tetapi baik perilakunya, dapat saja
ia menemukan makna kehidupa, dan kemudian memiliki kosep diri bahwa ia pati
dapat mengubah dirnya menjadi orang baik.
Menurut teori ini, manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas dirinya. Manusia juga ingin selallu
mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan yang bermakna. Setiap individu
bereaksi terhadap situasi yang dihadapinya (stimuli) sesuai dengan konsep diri
yang dimilikinya, dan dunia diaman ia hidup.kencenderungan batiniah manusia
selalu menuju kesehatan dan keutuhan diri. Jadi, dalm keadaan normal, manusia
jalan (pekerjaan, karier atau jalan hidup) yang mendukung pengembangan dan
aktualisasi dirinya. Dalam kehidupan keseharian, terkadang kita jumpai
seseorang gadis dari keluarga kaya, tapi justru memilih menjadi guru SD di
kampung terpencil, seorang mahasiswa yang cerdas tapi justru aktif dalam
kegiatan sosial di daerah kumuh sampai studinya tertinggal oleh kawan-kawannya
yang kurang cerdas. Fenomena itu di pandang positif oleh teori hmanistik,
apa yang mungkin di pandang tak lebih sekedar mengikuti dorongan ;libido oleh
teori psikoanalisa atau sekedar terbawa arus oleh teori behaviorisme
C.
Perkembangan sebagai cabang
psikologi
Dilihat dari segi pembagian psikologi, maka Psikologi
Perkembangan termasuk Psikologi khusus. Beberapa definisi Psikologi
Perkembangan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Davidoff (1991 : 7), mendeifinisikan psiokologi perkembangan adalah cabang
psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani,
perilaku dan fungsi mental manusia, yang biasanya dimulai sejak terbentuknya
makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati.
2.
Seifert dan Hoffnung (1994), psikologi perkembangan adalah “the scientific study of how thoughts,
feeling, personality, social relationships, and body and motor skill evolve as
an individual grows older”
3.
Hurlock (1980 : 2) mendefinisikan sebagai berikut : “Developmental psycholohy is the branch of psychology that studies
intra-individual changes and interindividual changes witgin these
intra-individual changes”.
Definisi terakhir ini nampaknya agak operasional sifatnya
dan senada dengan pengertian perkembanagan seperti diungkapkan di atas. Dalam
definisi ini disebut dengan istilah perubahan-perubahan dalam diri seseorang
dan perubahan yang terjadi akibat hubungan antar individu. Oleh karenanya
istilah perubahan dapat menyangkut segi fisik (pertumbuhan) maupun segi psikis
dan tingkah laku manusia, yang terjadi terus menerus melalui suatu proses dan
tahapan perkembangan. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, perilaku,
maupun fungsi mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang dimulai sejak
konsepsi hingga menjelang mati.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah
cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku
manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur
jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya,
yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Secara umum, perkembangan di artikan
sebagai suatu proses yang dialami oleh setiap individu yang bersifat kualitatif
dan berhubungan dengan kematangan seseorang bila ditinjau dari perubahan
progresif dan sistematis dalam dirinya.
Sedikitnya ada empat istilah yang berdekatan bahkan
saling terkait pengertiannya dengan istilah perkembangan (development).
·
Pertumbuhan (Growth)
yakni perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun
hasil belajar. Perubahan ini dapat dihitung dengan ukuran-ukuran tertentu.
·
Kematangan (Maturation)
yaitu perubahan kualitatif fungsi psiko-fisik organisme dari tidak siap menjadi
siap melakukan fungsinya. Perubahannya alamiah dan hasil belajar.
·
Belajar (Learning)
yakni perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja,
bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
·
Latihan (Exercise)
yaitu perubahan perilaku yang lebih bersifat mekanistis dan lebih banyak
menyentuh aspek psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja,
bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Growth,
maturation, learning, dan exercise
sama-sama menghasilkan perubahan perilaku yang menyebabkan organisme mengalami
perkembangan (development).
Perkembangan, terutama dalam konsep pertumbuhan (growth), terjadi sejak masa konsepsi, yakni saat betemunya antara
sperma dengan sel telur sampai akhir hayat. Oleh sebab itu perkembangan (development) dapat didefinisikan sebagai
perubahan sepanjang hayat (changes over
time) baik melalui proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui
latihan. Jika konteks yang dimaksud dalam bahan diklat ini remaja, maka yang
dimaksud perkembangan remaja adalah perubahan-perubahan psiko-fisik yang
terjadi pada masa remaja sebagai akibat dari proses pertumbuhan, kematangan, belajar,
maupun melalui latihan.
D.
Pengertian Psikologi Perkembangan
Dalam usaha memahami psikologi perkembangan, kita harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan. Mulanya kata perkembangan
berasal dari biologi, kemudian pada abad ke-20 ini kata perkembangan
dipergunakan oleh psikologi. Karena penggunaannya pertama-tama dalam biologi,
pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan di samping kata
perkembangan, bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk maksud
yang sama.
a. Perkembangan
Istilah
perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock
1976 : 2). (Seifert dan
Hoffnung 1994 : 9) mendefinisikan
perkembangan sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, patterns
of thinking, social relationships, and motor skills”. Sementara itu, (Dianie E
papalia 2008 : 3)
mengartikan
perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam
organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam
integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan
kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak
dipelajari.
Menurut Van den Daele “Perkembangan berarti perubahan
secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bykan sekedar penambah
beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatakn kemampuan
seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi
yang kompleks. (Van den Daele 1976 : 128)
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu
kesimpulan umum, bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perkembangan
itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di
dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psykis yang berlangsung
terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
dimiliki individu.
b. Pertumbuhan
Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan.
Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan
dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. (Werner, 1969 :
44). Istilah pertumbuhan khusus dimaksud untuk menunjukkan bertambah besarnya
ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan
sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul. (F.J Monk, 2006 : 2).
Dalam pertumbuhan ada sebuah proses pengulangan hal ini keliahatan berbeda
tergantung pada pengulangan tertentu mana yang akan dijelaskan (Hurlock 1980 :
3). (Menurut burnham 1976 : 16) pertumbuhan merupakan proses yang
berkesinambungan dan bersifat bertambah.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah
pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang
bersifat kuantitatif. Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung
menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada
suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan
“perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani
yang melaju terus sampai akhir hayat
Perkembangan menunjuk pada suatu proses
kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Perkembangan menunjuk kearah perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat
diputar kembali. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang
umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi didalam diri pribadi
yang khas itu. titik berat yang diberikan oleh para ahli psikologi perkembangan
adalah pada relasi atara kepribadian dan perkembangan, hal iti disebabkan oleh
pendapat bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang, meskipun
beberapa aspek lebih menonjol pada masa perkembangan tertentu, misalnya
perkembangan fungsi indera dan fungsi motorik lebih menonjol pada tahun-tahun
pertama.
Objek psikologi perkembangan adalah
perkembangan manusia sebagai pribadi (F.J.
Monk, 2006 : 1). Para ahli
psikolog juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi
oleh perkembangan masyrakatnya. Psikologi perkembangan yang utama tertuju pada
perkembangan manusianya sebagai person. Masyarkat merupakan tempat berkembangya
person.
Psikologi perkembangan lebih tertarik
pada struktur yang berbeda-beda yang tampak dalam person yang berkembang itu.
dengan begitu orang bicara mengenai masa-masa penghidupan, yang jelas dapat
dibedakan antara masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Masa remaja
kurang jelas batasnya dengan masa kanak-kanak maupun masa dewasa awal, meskipun
memang ada ciri-ciri yang khas yang membedakan masa remaja dengan masa
sebelumnya. Berhubung dengan sifat seseorang yang khas dengan jalan
perkembangannya yang khas pula, maka psikologi perkembangan juga dapat
dipandang sebagai psikologi jalan hidup seseorang.
Beberapa definisi psikologi perkembangan
menurut para psikolog:
•
Encyclopedia International: “Developmental
psychology is a branch of psychology devoted been placed on the search for
those elements of behavior in the child which are thought to be prerequisite
for complex adult behavior.”(Psikologi perkembangan adalah suatu cabang
dari psikologi yang mengetengahkana pembahasan tentang perilaku anak secara
historic titik berat pembahasannya pada penganalisaan elemen-elemen perilaku
anak yang dimungkinkan akan menjadi syarat terbentuknya perilaku dewasa yang
kompleks).
• Good
dalam Dictionary Of Education:
“Developmental psychology: the branch of psychology concerned with the course
of progressivestages of behavior, considered phylogenetically anda
ontogenetically, and including both the phase of growth and of decline, broder
in meaning than genetic psychology,though the terms are frequently use
interchangeably.”
Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan
Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro dalam psikologi perkembangan:
“Psikologi
perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum yang
mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang
dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.
Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak: “
psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode masa bayi, anak pemain, anak
sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa”.
Dari beberapa definisi yang telah
dikemukakan tersebut kiranya dapat diambil pemahaman yang lebih sederhana
tentang pengertian psikologi perkembangan yakni suatu cabang dari psikologi
yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran
prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa. (Ahmadi 2005 : 3-5 )
Definisi psikologi perkembangan juga bisa diartikan sebagi
suatu ilmu psikologi yang membahas tentang masalah masalah perkembangan
manusia mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir.
Tujuan mempelajari
psikologi perkembangan.
Dalam psikologi perkembangan juga memiliki tiga tujuan yang
sangat berguna. (Hurlock, 2005 : 9)
Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang
diharapkan masyarakat dari mereka pada usia usia tertentu.seperti orang tua
dapat dibimbing dalam mengajari anak anak mereka yang masih kecil untuk
menguasai berbagai keterampilan.dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan
anak anak menguasai keterampilan tersebut pada usia usia tertentu dan bahwa
penyesuaian diri mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil
melakukannya.
Dalam member motivasi kepada setiap individu untuk
melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia
tertentu sepanjang kehidupan mereka.dan akhirnya,menunjukkan kepada setiap
individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan
dari mereka kalau sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.
Sebagai bekal dalam Penyesuain diri pada situasi
baru.Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai
dengan bermacam macam tingkat ketegangan emosional,tetapi,sebagaian besar
kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilankan kalau individu sadar akan apa
yang terjadi kemudian dan secara bertahap mempersiapkan diri.anak anak yang
menguasai keterampilan keterampilan social diperlukan untuk menghadapi
kehidupan social remaja yang baru,akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lawan jenisnya bila menginjak dewasa akan lebih mudah melewatkan masa
peralihan kemasa pertengahan.dan tidak terlampau mengalami ketegangan kalau
mereka secara bertahap menciptakan kegiatan kegiatan waktu sengang dengan
berkurangnya tangung jawab sebagai orang tua.
Manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan
Banyak manfaat seseoarnga mempelajari
psikologi perkembangan dalam mendeskripsi, memahami serta meramalkan prilaku
diri sendiri maupun orang lain. Terutama akan terasa sangat perlu penguasaan
ilmu ini bagi seseoarang yang perlu penguasaan ilmu ini bagi seorang yang
selalu mengadakan komunikasi dengan orang lain. Berikut adalah
manfaat mempelajari psikologi perkembangan antara lain:
·
Untuk memahami garis besar, pola umum
perkembangan, dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya.
·
Dapat munculkan sikap senang bergaul
dengan orang lain terutama anak-anak, remaja dengan penuh perhatian kepada
mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
·
Dapat mengarahkan seseoarng untuk
berbuat dan beprilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan
bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga
proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya. (Ahmadi, 2005 : 8-9)
Pada dasarnya orang mempelajari psikologi untuk menjadikan manusia agar hidupnya baik dan bahagia. Karena psikologi sekarang ternyata telah memasuki
banyak bidang dalam kehidupan, begitu banyaknya persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan
oleh psikologi. Misalnya
persoalan-persoalan manusia yang hidup di pabrik, di sekolah, di sawah dan
sebagainya. Dengan psikologi, manusia tidak ragu-ragu lagi
mengubah cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakat.
Dahulu orang menyangka, bahwa orang gila itu disebabkan
karena tubuhnya diganggu oleh roh halus, tetapi sekarang orang sudah
berubah asumsinya.
Dahulu orang menyangka, bahwa orang berbuat kejahatan itu hanya terdapat pada
oarng-oarng dewasa saja, tetapi sekarang orang berpendapat bahwa kejahatan iut
juga terdapat pada anak-anak, tersebab warisan dari orang tuanya. Dahulu oarng
sering marah terhadap anaknya apabila tidak mau belajar, tetapi ahli-ahli
psikologi sekarang
tidak demikian.
Jadi tegasnya, psikologi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, karena
dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia dan oarng yang ingin
sukses dalam segalanya harus mengetahui dasar-dasar dari psikologi, misalnya :
·
saudagar,
penting mengetahui dasar-dasar jiwa, supaya dapat melayani pembeli dengan baik.
·
Hakim,
tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tidak mungkin mereka dapat menjatuhkan
hukuman dengan baik/tepat.
·
Polisi,
tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tak mungkin dapat mengetahui dan melaksanakan
kepidanaan dengan baik
Di samping hal tersebut di atas, psikologi juga sangat penting dalam kalangan
pendidikan, bahkan sangat erat hubunngannya, misalnya: Ali mengajar Beni Aljabar. Di sini ada dua obyek,
yaitu : Ali harus mengetahui jiwa Beni & Ali harus mengetahui pengetahuan
Aljabar.
Oleh karena itu adanya psikologi, maka timbulah soal-soal penting di dalam mengajar dan mendidik. Sebab soal
mengajar dan mendidik harus benar-benar mengetahui jiwa seseorang. Seperti
halnya seorang dokter, di dalam mengobati seseorang harus mengetahui soal-soal urat saraf,
susunan tubuh dan sebagainya. Begitu juga spoir harus mengetahui tentang
onderdil-onderdil mobil dan mesin-mesin dan sebagainya.
Sebetulnya setiap oarang dewasa yang normal sedikit banyak
telah mengetahui psikologi, meskipun pengetahuan mereka itu tidak sistematis.
Jadi sebetulnya mempelajari psikologi itu, bukanlah sesuatu hal yang baru bagi
seseorang. Semua pengertian-pengertian yang diajarkan oleh psikologi telah dirasakan bersama manfaatnya dan diakui kecocokannya dengan kenyataan
yang dihayati.
Oleh karena itu, barang siapa dapat mengetahui psikologi, ia akan dapat menempatkan
dirinya sedemikian rupa dimanapun ia berada. Misalnya di lapangan, pendidikan, kedokteran, pengadilan. Industri, jual beli,
tentara, pemuda, anak-anak dan sebagainya.
Pendidikan adalah salah satu praktek dari psikologi. Oleh karena
itu, sebenarnya seorang pendidik hendaknya juga seorang yang paham
tentang psikologi. Sebab apabila tidak demikian si pendidik itu akan berbuat sesuatu dengan tanpa
pedoman atau landasan-landasan
teori yang semestinya. Psikologi
dapat memberi sumbangan pada pendidikan misalnya bagaimana cara anak belajar, berfikir,
mengingat, memperhatikan dan sebagainya.
Mempelajari psikologi dalam kehidupan tidak hanya berguna bagi
orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap
perkembangannya, tapi juga berguna ketika memahami diri kita sendiri. Bagi seorang guru, yang tugas
utamanya adalah pendidik,
sangat penting memahami psikologi belajar. kegiatan pembelajaran dalam
pendidikan sarat
dengan muatan psikologis.
Mengabaikan aspek-aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat
kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan mudah. Sehubungan dengan ini, setiap pendidik selayaknya memahami seluruh proses
dan perkembangan manusia, khususnya peserta didik. Pengetahuan mengenai proses dan
perkembangan dan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, dan manfaat
yang dapat diraih
antara lain :
·
pendidik dapat memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang
tepat kepada peserta didik dengan pendekatan yang relefan dengan tingkat perkembangannya
·
pendidik dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan
·
belajar
peserta tertentu
·
dapat
mempertimbangkan waktu yang tepat dalam memulai aktifitas proses belajar
mengajar bidang studi tertentu
·
pendidik dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran sesuai dengan
kemampuan psikologisnya
·
mampu
membantu memecahkan permasalahan siswa dalam belajar
·
memudahkan
penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada anak didik
·
membantu
menciptakan suasana edukatif dan efektif
·
dapat menyusun program pengajaran yang
sesuai dengan masa perkembangan peserta didik
·
pendidik dapat dengan mudah memilih metode-metode pembelajaran dan pengajaran yang tepat
untuk digunakan
Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Jika dipahami secara cermat dari
penjelasan pengertian tentang psikologi perkembangan sebagaimana telah
dibicarakan di muka, maka dapatlah dimengerti tentang ruang lingkup dari
pembahasan ilmu ini bahwa psikologi perkembangan merupakan: (Drs. H. Abu Ahmadi
dan Drs. Munawar Sholeh, 2005 : 8)
1.
Cabang ilmu
psikologi.
2.
Objek
pembahasannya ialah perilaku atau gejala jiwa seseorang.
3.
Tahapannya
dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.
Adapun gejala jiwa atau perilaku manusia dalam ruang lingkup
lain, dibahas oleh psikolog-psikolog yang lebih bersifat khusus, yang secara
ilmiah mendasarkan pada hasil penemuan-penemuan empiris antara lain:
v Psikologi faal
v Psikologi
abnormal
v Psikologi
belajar
v Psikologi
industry
v Psikologi
remaja
|
v Psikologi
pendidikan
v Psikologi
klinis
v Psikologi
social
v Psikologi
lingkungan
v Dan lain-lain
|
Sedangkan menurut beberapa ahli menyebutkan bahwa ruang
lingkup psikologi adalah sebagai berikut:
1. F.J. Monks – A.M.P.
Knoers,
dalam bukunya “Ontwikkelings
Psychologie”
a. Periode pre
natal dan tahun pertama
b. Usia 1-4 tahun
c. Anak pra
sekolah dan sekolah
d. Masa remaja
e. Masa remaja
pada batas dewasa awal
f. Masa dewasa dan
masa tua
2.
Drs. Zulkifli,
dalam bukunya “Psikologi
Perkembangan”
a.
Masa bayi
b.
Masa kanak-kanak
c.
Masa anak sekolah
d.
Masa remaja
3. Elizabeth B. Hurlock,
dalam bukunya “Developmental
Psychology”
a.
Periode pra-natal
b.
Masa bayi baru lahir
c.
Masa bayi
d.
Masa kanak-kanak
e.
Akhir masa kanak-kanak
f.
Masa puber
g. Masa remaja
h. Masa dewasa
dini : penyesuaian pribadi dan social
i.
Masa dewasa dini : penyesuaian
pekerjaan dan keluarga
j.
Usia madya : Penyesuaian pribadi dan
social
k. Usia madya :
Penyesuaian pekerjaan dan keluarga
l.
Usia lanjut : Penyesuaian pribadi dan
social
m. Usia lanjut :
Penyesuaian pekerjaan dan keluarga
E.
Manfaat
psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan.
Adapun beberapa manfaat psikologi
perkembangan sebagai berikut :
·
Dengan
mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip
mengenai tingkah laku manusia.
·
Untuk
memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang
akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan,
kehendak, maupun tingkah laku lainnya.
·
Dengan
mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya
sendiri.
·
Pengenalan
dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat
penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.
·
Dengan
bekal pengetahuan, psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai
tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku
seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat
kenormalan tingkah laku kita sendiri.
Kajian psikologi perkembangan berkaitan dengan pengembangan
pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku dalam
konteks belajar mengajar. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai
pendidikan, pada intinya pembahasan psikologi ini memberikan perhatian terhadap
bagaimana input dan output pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan
aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.
Secara Psikologis, manusia merupakan individu yang unik.
Dengan demikian, kajian psikologi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran
sesungguhnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik
ditinjau dari tingkat kecerdasan, kemampuan sikap, motivasi, perasaan serta
karakteristik-karakteristik individu lainnya Aspek pendidikan sesungguhnya
mampu menyediakan kesempatan kepada setiap individu untuk dapat berkembang
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, baik dalam hal pokok masalah maupun
metode penyampainnya. Kajian psikologi perkembangan telah melahirkan berbagai
teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori
dalam pembelajaran, seperti teori Classical conditioning, connectionism,
operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori
pembelajaran lainnya.
Selain itu, penilaian sistem pendidikan merupakan salah satu
aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan
pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku
apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan.
Disamping itu kajian psikologis telah memberikan pembelajaran tertentu.
Sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap
peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai test psikologis, baik
untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Pemahaman
kecerdasan bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis, memiliki arti penting dalam upaya pengembangan proses pendidikan
individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan
individu yang optimal. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi
perkembangan.
KESIMPULAN
Secara
etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaini “psycho” yang berarti roh, jiwa, dan “logos” yang berarti ilmu. Sedangkan secara terminology psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari
jiwa/mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi
membatasi pada manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa
tingkah laku dan proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa definisi konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai
sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya
melalui pengalaman-pengalaman. Menurut perspektif kognitif lebih
menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme)
aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi .
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman
“Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum
yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang
dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.
Adapun beberapa manfaat psikologi
perkembangan sebagai berikut :
·
Dengan
mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip
mengenai tingkah laku manusia.
·
Dengan
mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya
sendiri.
·
Pengenalan
dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat
penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.
PENUTUP
Demikianlah paper yang saya buat ini, semoga
bermanfaat dan menambah wawasan untuk para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata atau kalimat yang kurang jelas, dimengerti
dan lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kami
juga sangant mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
paper ini. Sekian makalah dari saya, semoga paper ini dapat bermanfat bagi
pembaca dan khususnya untuk penulis. Saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Sumber Referensi
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar.........................................................................................
Daftar isi .................................................................................................
BAB I.
Pendahuluan................................................................................
A. Latar
belakang...............................................................................
BAB II.
PEMBAHASAN………………………………….................
A.
Konsep psikologi, etimologi, dan
terminologi…………………
B.
Dinamika perilaku manusia, dalam
perspektif psikologi perspektif
biologis, behaviorisme, kognitif dan perspektif
humanistik, serta implikasiya dalam pendidikan……………..…
C.
Perkembangan sebagai sarana psikologi………………………
D.
Pengertian psikologi perkembangan……………………………
E. Manfaat
psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan……………………………………………………….
KESIMPULAN.......................................................................................
PENUTUP.............................................................................................DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................
PAPER
SUAIAN
Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Teori pengukuran
Dosen pengampu :
Prof. Dr. H. Supriyoko M.Pd

DI SUSUN OLEH :
Tata Herdiana
2014006011
PEND. TEKNIK MESIN
2A
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2015/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar