TINGTONG

Sabtu, 24 Oktober 2015

konsep-konsep



Kata Pengantar
Atas berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya berupa iman dan ilmu. Sehingga menciptakan motivasi bagi penulis untuk membuat Makalah memperbaiki sistem kemudi ini diharapkan nantinya Dapat digunakan sebagai panduan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi yang diinginkan.
Paper tentang konsep perkembangan dalam kontelasi psikologi dan pendidikan  ini memberikan pengetahuan dasar dan mengetahui tentang hal apa saja yang ada dalam konsep perkembangan dalam kontelasi psikologi dan pendiddikan.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.





YOGYAKARTA
                                                                                                 Tata herdiana 
2014006011





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan ada hal yang sering dikaitkan dengan pendidikan yaitu, mengkaji pendidikan yang derima oleh individu, sangatlah terkait dengan keberadaan guru sebagai staf pengajar. Selain itu guru juga merupakan salah satu factor penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah.
Adapun peran guru adalah sebagai berikut:
Ø  Inspirator dan motivator.  Dalam proses belajar mengajar guru mampu menstimulasi, mendorong serta mengelaborasikan daya berpikir siswa, sehingga mampu membentuk perasaan senang dalam belajar dan memiliki siap dan perilaku tepat.
Ø  Sebagai pengelola proses belajar yang mampu memfalitasi setiap kemampuan dan kecerdasan siswa.
Ø  Sebagai pemegang penguat perilaku yang bijaksana sehingga perilaku-perilaku positif perserta didik dapat terus berkembang dan mengarah ke yang lebih baik.
Ø  Untuk dapat melakukan itu semua , seorang guru atau pendidikan mustilah harus tahu terlebih dahulu karakteristik setiap  siswanya. Oleh karena itu sebagai seorang guru atau pendidik diwajibkan untk mempelajari ilmu psikologi atau ilmu jiwa ini.
Rumusan Masalah
a)      Konsep psikologi, etimologi, dan terminologi.
b)      Dinamika perilaku manusia, dalam perspektif psikologis, perspektif biologis, behaviorisme, kognitif dan perspektif  humanistik, serta implikasiya dalam pendidikan.
c)      Perkembangan sebagai sarana psikologi.
d)     Pengertian psikologi perkembangan.
e)      Manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan.

Tujuan dan manfaat
Tujuan Agar penulis dan juga pembaca mengetahui apa itu Konsep psikologi, etimologi, dan terminologi, Dinamika perilaku manusia dalam perspektif yang ada, serta implikasiya dalam pendidikan. Perkembangan sebagai sarana psikologi. Juga bisa mengetahui apa itu pengertian psikologi perkembangan, dan manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan. Serta paper ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teori sekurang-kurangnya dapat berguna  sebagai sumbangan pemikiran, Menambah wawasan untuk semua, juga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dikembangakan lebih lanjut mengenai materi ini, dan juga bisa menjadi tambahan sumber referensi untuk materi psikologi pendidikan.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep psikologi, etimologi, dan terminologi
Konsep Psikologi
Secara etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaini “psycho” yang berarti roh, jiwa, dan “logos” yang berarti ilmu. Sedangkan secara terminology psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental. Jadi dapat kita simpulkan bahwa definisi konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya melalui pengalaman-pengalaman.
Menurut perspektif etimologi
Secara etimologis “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani: Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Sebagai salah satu bidang dari psikologi dan sebagai ilmu psikologi perkembangan memiliki teiori-teori  yang ada sampai sekarang dan dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk memahami perubahan tingkah laku manusia sesuai dengan perubahan waktu/zaman.
Terminologi
Secara terminologi ( menurut istilah pengetahuannya ) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa manusia, hakikatnya, asal usulnya, proses bekerjanya, dan akibat yang di timbulkannya. Psikologi dapat juga diartikan pula dengan ilmu yang mempelajari prilaku manusia atau tingkah laku manusia.                                                                                                                                   
B.     Dinamika perilaku manusia, dalam perspektif psikologis, perspektif biologis, behaviorisme, kognitif dan perspektif  humanistik, serta implikasiya dalam pendidikan.
Dinamika perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Menurut perspektif kognitif lebih menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi . Dalam Pendidikan pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling kelompok semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya.stimulus sebelum melakukan reaksi.
Pandangan Behaviorisme Tentang Manusia
Jika psikoanalisa memfokuskan manusia hanya pada totalitas kepribadian (yang hanya tingkah laku yang tidak nampak) tetapi teori ini memfokuskan perhatiannya lebih menekan pada perilaku yang nampak, yakni perilaku yang dapat diukur, diramalkan dan di gambarkan.
Manusia, oleh teori behaviorisme disebut sebagai Homo Mechanicus, artinya manusia mesin. Mesin adalah suatu benda yang bekerja tanpa ada motif dibelakangnya, mesin berjalan tidak larena adanya dorongan alam bawah sadar tertentu, ia berjalan semata-mata karena lingkungan sistemnya. Jika mobil kehabisan bensin pasti tidak hidup, jika businya kotor juga mesin mati, jika unsur-unsur lingkungannya lengkap pasti berjalan lancar. Tingkah laku mesin dapat diukur, diramalkan dan di gambarkan. 
Manusia, menurut teori behaviorisme juga demikian. Selain insting, seluruh tingkah laku nya merupakan hasil belajar. Belajar ialah perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Orang batak yang di pinggir pantai laut bicaranya selalu keras,. Karena lingkungan menuntut keras, yakni bersaing dengan suara ombak, sedangkan orang jawa yang hidupnya di perkampungan yang lenggang, bicarnya seperti berbisik-bisik, karena lingkungan tidak menuntut suara keras, berbisk-bisik pun terdengar.

Behaviorisme tidak mempersoalkan apakah manusia itu baik atau buruk, rasionil atau emosionil. Behavirisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku manusia dekendalikan oleh lingkungan. Manusia dalma pndangan teori behaviorisme makhluk yang sangat elastis, yang perilaknya sangant di pengaruhi oleh pengalamannya. Manusia munuirut teori ini dapat dibentuk dengan menciptakan lingkungan yang relevan. Seorang anak misalnyadapat di bentuk perilakunya menjadi seorang panakut jika secara sistematis ia di takut-takuti. Demikian juga manusia dapat dibentuk menjadi pemberani, disiplin, cerdas, dungu dan sebagainya dengan menciptakan lingkungan yang relevan.
Pandangan Humanistik Tentang Manusia
Jika teori psikoanalisa dan behaviorisme kurang menghargai manusia, karena dalam psikoanalisa, manusia dipandang hanya melayani keinginan bawah sadarnya, behaviorisme memandang manusia yak takluknya kepada lignkungan, maka psikologi humanistik memandang manusia sebagai eksstnsi yang positif dan menentukan manusia di pandang sebagai makhluk yang unik memiliki cinta, kreatifitas, nilai, dan makna serta pertumbuhan pribadi. Pusat perhatian teori Humanistik, adalah pada makna kehidupan, dan masalah ini dalam psikologi humanistik disebut sebagi Homo Ludens, yaitu manusia yang mengerti makna kehidupan.
Menurut teori psikologi humanistik ini, setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi (unik) dan kehidupannya berpusat pada dirinya. Perilaku manusai bukan dikendalikan oleh keinginan bawah sadarnya (seperti teori psikoanalisa). Bukan pula tunduk pada lingkungannya (seperti teori behaviorisme), tetapi berpusatv pada konsep diri, yaitu pandangan atau persepsi orang terhadap dirinya ,yang bisa berubah ubah dan fleksibel sesuai dengan pengalamannya dengan orang lain. Seorag penjahat yang merasa hebat karena berani nekad dalam perbuatan jahatnya misalya. Karena pengalamnannya dengan jagoan lain yang lebih hebat tetapi baik perilakunya, dapat  saja ia menemukan makna kehidupa, dan kemudian memiliki kosep diri bahwa ia pati dapat mengubah dirnya menjadi orang baik.
Menurut teori ini, manusia selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas dirinya. Manusia juga ingin selallu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan yang bermakna. Setiap individu bereaksi terhadap situasi yang dihadapinya (stimuli) sesuai dengan konsep diri yang dimilikinya, dan dunia diaman ia hidup.kencenderungan batiniah manusia selalu menuju kesehatan dan keutuhan diri. Jadi, dalm keadaan normal, manusia jalan (pekerjaan, karier atau jalan hidup) yang mendukung pengembangan dan aktualisasi dirinya. Dalam kehidupan keseharian, terkadang kita jumpai seseorang gadis dari keluarga kaya, tapi justru memilih menjadi guru SD di kampung terpencil, seorang mahasiswa yang cerdas tapi justru aktif dalam kegiatan sosial di daerah kumuh sampai studinya tertinggal oleh kawan-kawannya yang kurang cerdas. Fenomena itu di pandang  positif oleh teori hmanistik, apa yang mungkin di pandang tak lebih sekedar mengikuti dorongan ;libido oleh teori psikoanalisa atau sekedar terbawa arus oleh teori behaviorisme
C.    Perkembangan sebagai cabang psikologi
Dilihat dari segi pembagian psikologi, maka Psikologi Perkembangan termasuk Psikologi khusus. Beberapa definisi Psikologi Perkembangan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Davidoff (1991 : 7), mendeifinisikan psiokologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia, yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati.

2. Seifert dan Hoffnung (1994), psikologi perkembangan adalah “the scientific study of how thoughts, feeling, personality, social relationships, and body and motor skill evolve as an individual grows older”

3. Hurlock (1980 : 2) mendefinisikan sebagai berikut : “Developmental psycholohy is the branch of psychology that studies intra-individual changes and interindividual changes witgin these intra-individual changes”.
Definisi terakhir ini nampaknya agak operasional sifatnya dan senada dengan pengertian perkembanagan seperti diungkapkan di atas. Dalam definisi ini disebut dengan istilah perubahan-perubahan dalam diri seseorang dan perubahan yang terjadi akibat hubungan antar individu. Oleh karenanya istilah perubahan dapat menyangkut segi fisik (pertumbuhan) maupun segi psikis dan tingkah laku manusia, yang terjadi terus menerus melalui suatu proses dan tahapan perkembangan. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, perilaku, maupun fungsi mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Secara umum, perkembangan di artikan sebagai suatu proses yang dialami oleh setiap individu yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seseorang bila ditinjau dari perubahan progresif dan sistematis dalam dirinya.
Sedikitnya ada empat istilah yang berdekatan bahkan saling terkait pengertiannya dengan istilah perkembangan (development).
·         Pertumbuhan (Growth) yakni perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun hasil belajar. Perubahan ini dapat dihitung dengan ukuran-ukuran tertentu.
·         Kematangan (Maturation) yaitu perubahan kualitatif fungsi psiko-fisik organisme dari tidak siap menjadi siap melakukan fungsinya. Perubahannya alamiah dan hasil belajar.
·         Belajar (Learning) yakni perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
·         Latihan (Exercise) yaitu perubahan perilaku yang lebih bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Growth, maturation, learning, dan exercise sama-sama menghasilkan perubahan perilaku yang menyebabkan organisme mengalami perkembangan (development). Perkembangan, terutama dalam konsep pertumbuhan (growth), terjadi sejak masa konsepsi, yakni saat betemunya antara sperma dengan sel telur sampai akhir hayat. Oleh sebab itu perkembangan (development) dapat didefinisikan sebagai perubahan sepanjang hayat (changes over time) baik melalui proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui latihan. Jika konteks yang dimaksud dalam bahan diklat ini remaja, maka yang dimaksud perkembangan remaja adalah perubahan-perubahan psiko-fisik yang terjadi pada masa remaja sebagai akibat dari proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui latihan.

D.    Pengertian Psikologi Perkembangan
Dalam usaha memahami psikologi perkembangan, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan. Mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad ke-20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Karena penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan di samping kata perkembangan, bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama.
a.       Perkembangan
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock 1976 : 2).  (Seifert dan Hoffnung 1994 : 9) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, patterns of thinking, social relationships, and motor skills”. Sementara itu, (Dianie E papalia 2008 : 3) mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Menurut Van den Daele  “Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bykan sekedar penambah beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatakn kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. (Van den Daele 1976 : 128)
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.
b.      Pertumbuhan
Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. (Werner, 1969 : 44). Istilah pertumbuhan khusus dimaksud untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul. (F.J Monk, 2006 : 2). Dalam pertumbuhan ada sebuah proses pengulangan hal ini keliahatan berbeda tergantung pada pengulangan tertentu mana yang akan dijelaskan (Hurlock 1980 : 3). (Menurut burnham 1976 : 16) pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan bersifat bertambah.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif. Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan “perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat
Perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk kearah perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi didalam diri pribadi yang khas itu. titik berat yang diberikan oleh para ahli psikologi perkembangan adalah pada relasi atara kepribadian dan perkembangan, hal iti disebabkan oleh pendapat bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang, meskipun beberapa aspek lebih menonjol pada masa perkembangan tertentu, misalnya perkembangan fungsi indera dan fungsi motorik lebih menonjol pada tahun-tahun pertama.
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (F.J. Monk, 2006 : 1). Para ahli psikolog juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyrakatnya. Psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person. Masyarkat merupakan tempat berkembangya person.
Psikologi perkembangan lebih tertarik pada struktur yang berbeda-beda yang tampak dalam person yang berkembang itu. dengan begitu orang bicara mengenai masa-masa penghidupan, yang jelas dapat dibedakan antara masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya dengan masa kanak-kanak maupun masa dewasa awal, meskipun memang ada ciri-ciri yang khas yang membedakan masa remaja dengan masa sebelumnya. Berhubung dengan sifat seseorang yang khas dengan jalan perkembangannya yang khas pula, maka psikologi perkembangan juga dapat dipandang sebagai psikologi jalan hidup seseorang.
Beberapa definisi psikologi perkembangan menurut para psikolog:
  Encyclopedia International: “Developmental psychology is a branch of psychology devoted been placed on the search for those elements of behavior in the child which are thought to be prerequisite for complex adult behavior.”(Psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkana pembahasan tentang perilaku anak secara historic titik berat pembahasannya pada penganalisaan elemen-elemen perilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi syarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks).
  Good dalam Dictionary Of Education: “Developmental psychology: the branch of psychology concerned with the course of progressivestages of behavior, considered phylogenetically anda ontogenetically, and including both the phase of growth and of decline, broder in meaning than genetic psychology,though the terms are frequently use interchangeably.”
Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro dalam psikologi perkembangan:
 “Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.
Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak: “ psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa”.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut kiranya dapat diambil pemahaman yang lebih sederhana tentang pengertian psikologi perkembangan yakni suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa. (Ahmadi 2005 : 3-5 )
Definisi psikologi perkembangan juga bisa diartikan sebagi suatu ilmu psikologi yang membahas tentang masalah masalah perkembangan manusia  mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir.
Tujuan  mempelajari psikologi  perkembangan.
Dalam psikologi perkembangan juga memiliki tiga tujuan yang sangat berguna. (Hurlock, 2005 : 9)
Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia usia tertentu.seperti orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan.dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak anak menguasai keterampilan tersebut pada usia usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
Dalam member motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.dan akhirnya,menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.
Sebagai bekal dalam Penyesuain diri pada situasi baru.Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai dengan bermacam macam tingkat ketegangan emosional,tetapi,sebagaian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilankan kalau individu sadar akan apa yang terjadi kemudian dan secara bertahap mempersiapkan diri.anak anak yang menguasai keterampilan keterampilan social diperlukan untuk menghadapi kehidupan social remaja yang baru,akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya  bila menginjak dewasa akan lebih mudah melewatkan masa peralihan kemasa pertengahan.dan tidak terlampau mengalami ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan kegiatan kegiatan waktu sengang dengan berkurangnya tangung jawab sebagai orang tua.
Manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan
Banyak manfaat seseoarnga mempelajari psikologi perkembangan dalam mendeskripsi, memahami serta meramalkan prilaku diri sendiri maupun orang lain. Terutama akan terasa sangat perlu penguasaan ilmu ini bagi seseoarang yang perlu penguasaan ilmu ini bagi seorang yang selalu mengadakan komunikasi dengan orang lain. Berikut adalah manfaat mempelajari psikologi perkembangan antara lain:
·         Untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya.
·         Dapat munculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-anak, remaja dengan penuh perhatian kepada mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
·         Dapat mengarahkan seseoarng untuk berbuat dan beprilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya. (Ahmadi, 2005 : 8-9)
Pada dasarnya orang mempelajari psikologi untuk menjadikan manusia agar hidupnya baik dan bahagia. Karena psikologi sekarang ternyata telah memasuki banyak bidang dalam kehidupan, begitu banyaknya persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh psikologi. Misalnya persoalan-persoalan manusia yang hidup di pabrik, di sekolah, di sawah dan sebagainya. Dengan psikologi, manusia tidak ragu-ragu lagi mengubah cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakat.
Dahulu orang menyangka, bahwa orang gila itu disebabkan karena tubuhnya diganggu oleh roh halus, tetapi sekarang orang sudah berubah asumsinya. Dahulu orang menyangka, bahwa orang berbuat kejahatan itu hanya terdapat pada oarng-oarng dewasa saja, tetapi sekarang orang berpendapat bahwa kejahatan iut juga terdapat pada anak-anak, tersebab warisan dari orang tuanya. Dahulu oarng sering marah terhadap anaknya apabila tidak mau belajar, tetapi ahli-ahli psikologi sekarang tidak demikian.
Jadi tegasnya, psikologi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, karena dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia dan oarng yang ingin sukses dalam segalanya harus mengetahui dasar-dasar dari psikologi, misalnya :
·         saudagar, penting mengetahui dasar-dasar jiwa, supaya dapat melayani pembeli dengan baik. 
·         Hakim, tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tidak mungkin mereka dapat menjatuhkan hukuman dengan baik/tepat.
·         Polisi, tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tak mungkin dapat mengetahui dan melaksanakan kepidanaan dengan baik
   Di samping hal tersebut di atas, psikologi juga sangat penting dalam kalangan pendidikan, bahkan sangat erat hubunngannya, misalnya: Ali mengajar Beni Aljabar. Di sini ada dua obyek, yaitu : Ali harus mengetahui jiwa Beni & Ali harus mengetahui pengetahuan Aljabar.
Oleh karena itu adanya psikologi, maka timbulah soal-soal penting di dalam mengajar dan mendidik. Sebab soal mengajar dan mendidik harus benar-benar mengetahui jiwa seseorang. Seperti halnya seorang dokter, di dalam mengobati seseorang harus mengetahui soal-soal urat saraf, susunan tubuh dan sebagainya. Begitu juga spoir harus mengetahui tentang onderdil-onderdil mobil dan mesin-mesin dan sebagainya.
Sebetulnya setiap oarang dewasa yang normal sedikit banyak telah mengetahui psikologi, meskipun pengetahuan mereka itu tidak sistematis. Jadi sebetulnya mempelajari psikologi itu, bukanlah sesuatu hal yang baru bagi seseorang. Semua pengertian-pengertian yang diajarkan oleh psikologi telah dirasakan bersama manfaatnya dan diakui kecocokannya dengan kenyataan yang dihayati.
Oleh karena itu, barang siapa dapat mengetahui psikologi, ia akan dapat menempatkan dirinya sedemikian rupa dimanapun ia berada. Misalnya di lapangan, pendidikan, kedokteran, pengadilan. Industri, jual beli, tentara, pemuda, anak-anak dan sebagainya.
Pendidikan adalah salah satu praktek dari psikologi. Oleh karena itu, sebenarnya seorang pendidik hendaknya juga seorang yang paham tentang psikologi. Sebab apabila tidak demikian si pendidik itu akan berbuat sesuatu dengan tanpa pedoman atau landasan-landasan teori yang semestinya. Psikologi dapat memberi sumbangan pada pendidikan misalnya bagaimana cara anak belajar, berfikir, mengingat, memperhatikan dan sebagainya.
Mempelajari psikologi dalam kehidupan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, tapi juga berguna ketika memahami diri kita sendiri. Bagi seorang guru, yang tugas utamanya adalah pendidik, sangat penting memahami psikologi belajar. kegiatan pembelajaran dalam pendidikan sarat dengan muatan psikologis.
Mengabaikan aspek-aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan mudah. Sehubungan dengan ini, setiap pendidik selayaknya memahami seluruh proses dan perkembangan manusia, khususnya peserta didik. Pengetahuan mengenai proses dan perkembangan dan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, dan manfaat yang dapat diraih antara lain :
·         pendidik dapat memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada peserta didik dengan pendekatan yang relefan dengan tingkat perkembangannya
·         pendidik dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan
·         belajar peserta tertentu
·         dapat mempertimbangkan waktu yang tepat dalam memulai aktifitas proses belajar mengajar bidang studi tertentu
·         pendidik dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran sesuai dengan kemampuan psikologisnya
·         mampu membantu memecahkan permasalahan siswa dalam belajar
·         memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada anak didik
·         membantu menciptakan suasana edukatif dan efektif
·         dapat menyusun program pengajaran yang sesuai dengan masa perkembangan peserta didik
·         pendidik dapat dengan mudah memilih metode-metode pembelajaran dan pengajaran yang tepat untuk digunakan
Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Jika dipahami secara cermat dari penjelasan pengertian tentang psikologi perkembangan sebagaimana telah dibicarakan di muka, maka dapatlah dimengerti tentang ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini bahwa psikologi perkembangan merupakan: (Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh, 2005 : 8)
1.      Cabang ilmu psikologi.
2.      Objek pembahasannya ialah perilaku atau gejala jiwa seseorang.
3.      Tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.
Adapun gejala jiwa atau perilaku manusia dalam ruang lingkup lain, dibahas oleh psikolog-psikolog yang lebih bersifat khusus, yang secara ilmiah mendasarkan pada hasil penemuan-penemuan empiris antara lain:
v   Psikologi faal
v   Psikologi abnormal
v   Psikologi belajar
v   Psikologi industry
v   Psikologi remaja
v  Psikologi pendidikan
v  Psikologi klinis
v  Psikologi social
v  Psikologi lingkungan
v  Dan lain-lain
Sedangkan menurut beberapa ahli menyebutkan bahwa ruang lingkup psikologi adalah sebagai berikut:
1.       F.J. Monks – A.M.P. Knoers, dalam bukunya Ontwikkelings Psychologie
a.       Periode pre natal dan tahun pertama
b.      Usia 1-4 tahun
c.       Anak pra sekolah dan sekolah
d.      Masa remaja
e.       Masa remaja pada batas dewasa awal
f.       Masa dewasa dan masa tua
2.      Drs. Zulkifli, dalam bukunya Psikologi Perkembangan
a.       Masa bayi
b.      Masa kanak-kanak
c.       Masa anak sekolah
d.      Masa remaja
3.      Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya Developmental Psychology
a.       Periode pra-natal
b.      Masa bayi baru lahir
c.       Masa bayi
d.      Masa kanak-kanak
e.       Akhir masa kanak-kanak
f.       Masa puber
g.      Masa remaja
h.      Masa dewasa dini : penyesuaian pribadi dan social
i.        Masa dewasa dini : penyesuaian pekerjaan dan keluarga
j.        Usia madya : Penyesuaian pribadi dan social
k.      Usia madya : Penyesuaian pekerjaan dan keluarga
l.        Usia lanjut : Penyesuaian pribadi dan social
m.    Usia lanjut : Penyesuaian pekerjaan dan keluarga

E.     Manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan.
Adapun beberapa manfaat psikologi perkembangan sebagai berikut :
·         Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.
·         Untuk memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan, kehendak, maupun tingkah laku lainnya.
·         Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri.
·         Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.
·         Dengan bekal pengetahuan, psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.
Kajian psikologi perkembangan berkaitan dengan pengembangan pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai pendidikan, pada intinya pembahasan psikologi ini memberikan perhatian terhadap bagaimana input dan output pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.
Secara Psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Dengan demikian, kajian psikologi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran sesungguhnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari tingkat kecerdasan, kemampuan sikap, motivasi, perasaan serta karakteristik-karakteristik individu lainnya Aspek pendidikan sesungguhnya mampu menyediakan kesempatan kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, baik dalam hal pokok masalah maupun metode penyampainnya. Kajian psikologi perkembangan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti teori Classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya.
Selain itu, penilaian sistem pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan. Disamping itu kajian psikologis telah memberikan pembelajaran tertentu. Sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai test psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Pemahaman kecerdasan bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting dalam upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi perkembangan.














KESIMPULAN
Secara etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaini “psycho” yang berarti roh, jiwa, dan “logos” yang berarti ilmu. Sedangkan secara terminology psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental. Jadi dapat kita simpulkan bahwa definisi konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya melalui pengalaman-pengalaman. Menurut perspektif kognitif lebih menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi .
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman “Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.
Adapun beberapa manfaat psikologi perkembangan sebagai berikut :
·         Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.
·         Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri.
·         Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.





PENUTUP
Demikianlah paper yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata atau kalimat yang kurang jelas, dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangant mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan paper ini. Sekian makalah dari saya, semoga paper ini dapat bermanfat bagi pembaca dan khususnya untuk penulis. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
















Sumber Referensi





DAFTAR ISI

Kata pengantar.........................................................................................
Daftar isi .................................................................................................
BAB I. Pendahuluan................................................................................
A.   Latar belakang...............................................................................
BAB II. PEMBAHASAN………………………………….................
A.   Konsep psikologi, etimologi, dan terminologi…………………
B.   Dinamika perilaku manusia, dalam perspektif psikologi  perspektif biologis, behaviorisme, kognitif dan perspektif  humanistik, serta implikasiya dalam pendidikan……………..…
C.   Perkembangan sebagai sarana psikologi………………………
D.   Pengertian psikologi perkembangan……………………………
E.    Manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan……………………………………………………….
KESIMPULAN.......................................................................................
PENUTUP.............................................................................................DAFTAR PUSTAKA.............................................................................










PAPER
SUAIAN
Paper  ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori pengukuran
Dosen pengampu :
Prof. Dr. H. Supriyoko M.Pd 
Description: ust jogja

DI SUSUN OLEH :
Tata Herdiana
2014006011
PEND. TEKNIK MESIN
2A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2015/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar