TINGTONG

Rabu, 08 April 2015

dimensi dan toleransi

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penyusun untuk dapat menyelesaiakan makalah kimia teknik ini. Tujuan membuat makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah kimia teknik yang dibimbing Bapa prof. Dr. Supriyoko M.Pd. Dalam mengerjakan makalah ini penyusun telah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Saya berharap setelah disusunya paper ini nantinya semoga dapat memeberikan pengetahuan dan manfaat bagi para pembaca. Saya memnyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan paper ini.
Yogyakarta
2
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Teori pengukuran adalah pelajaran yang di dalamnya adalah kegiatan membandingkan sesuatu besran tertentu (yang diukur). Dengan besaran standar yang telah di tetapkan, atau dengan kata lain, mengukur (measuring) ialah membandingkan suatu besaran (besaran fisik) dengan besaran standard. Besaran fisik bisa panjang, waktu, kecepatan, masa, gaya, dan sebagainya. Besaran standard harus mempunyai syarat-syarat seperti dapat didefinisikan secara fisik, jelas dan tidak berubah dengan waktu. Sebelum kita mengetahui pengukuran lebih dalam, kita harus mengetahui dasar-dasar materi teori pengukuran. Untuk itu dalam paper ini kita akan memebahas dasar dari teori pengukuran, yaitu tentang dimensi dan toleransi.
Rumusan masalah
Apa pengertian dimensi ?
Apa pengertian toleransi ?
Tujuan dan manfaat
Agar penulis dan pembaca mengetahui apa itu pengertian dimensi dan toleransi, dan juga mengetahui jenis-jenis apa saja yang ada dalam materi tersebut. Paper ini diharapkan dapat memberikan
3
manfaat secara teori sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran, Menambah wawasan untuk semua, juga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dikembangakan lebih lanjut mengenai materi ini, dan juga bisa menjadi tambahan susmber referensi untuk materi dimensi dan toleransi ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DIMENSI
Dimensi adalah cara untuk penulisan suatu besaran dengan menggunakan sismbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukan cara besaran itu tersusun dari besaran pokok. Apapun jenis satuan besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam ;
Meter, centimeter, kilometer, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama , yaitu L.
Di dalam mekanika , besaran pokok panjang, massa dan waktu merupakan besaran yang berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran masa dalam L, besaran masa dalam M, dan besaran waktu dalam T, ada juga kuat arus listrik dinyatakan dalam I, jumlah zat dinyatakan dalam N, intensitas cahaya dinyatkan dalam J. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-besaran pokok tersebut haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua ruas harus sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ]. Tabel 1.4 menunjukan lambang
5
dimensi besaran-besaran pokok.
Dimensi dari besaran turunan dapat disusun dari dimenisi besaran-besaran pokok. Tabel 1.5 menunjukan bebagai dimensi besaran turunan.
Dikutip ( http://zidniklopedia.blogspot.in/2011/11/dimensi-besaran-pokok-dan-besaran.hml )
6
Menurut analisis lain :
Sebagaimana terdapat satuan turunan yang diturunkan dari satuan dasar, terdpat dimensi dasar primer besaran fisis dan dimensi sekunder yang diturunkan dar dimensi dasar primer. Misalnya, dimensi besaran kecepatan adalah jarak / waktu (L/T) dan dimensi gaya adalah massa x jarak / waktu2 atau ML/T2. Satuan suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besarn fifis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu. Contoh ; besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inchi, mil, atau mikrometer. Namun dimensi besaran panjang hanya satu yaitu L. Dua sataun berbeda dapat dikonversikan satu sama lain.
Berikut adalah tabel yang menunjukan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar dalam sistem SI.
Dikutip : ( http://id.wikipedia.org/wiki/analisis_dimensi )
7
B. TOLERANSI
Toleransi adalah perbedaan ukuran antar kedua harga batas, dimana harga ukuran atau jarak permukaan/batas geometri komponen harus terletak. Untuk setiap komponen perlu di definisikan suatu ukuran dasar sehingga kedua harga batas (maksimum dan minimum) dapat dinyatakan dengan suatu penyimpangan terhadap ukuran dasar. Ukuran dasar ini sedapat mungkin dinyatakan dalam bilangan bulat. Dalam penentuan dimensi lobang dan poros diperlihatkan istilah istilah yang sering digunakan yang diperlihatkan pada gambar berikut
Untuk tujuan memepermudah penggambaran maka dibuat diagram secara skematik dengan catatan bahwa sumbu komponen selalu diletakan dibawah. Misalnya kedua penyimpangan dari lubanga adalah fositif dan kedua penyimpangan poros adalah negatif maka digram skematik yang menunjukan pasangan tersebut adalah dalam gambar berikut ini.
8
Gambar.1 diagram skematik untuk penggambaran toleransi dimensi/ ukuran.
Posisi daerah toleransi baik untuk lubang maupun untuk poros dapat terletak di atas maupun dibawah garis nol. Pada gambar selanjutnya akan diperlihatkan posisi daerah toleransi poros beserta notasi-notasi yang menunjukan penyimpangan.
Gambar. 2 : posisi daerah toleransi poros terhadap garis nol.
Dikutip dari : https://domsavmania.wordpress.com/materi-dan-buku-teknik-mesin/metrologi-industri-dan-kontrol-kualitas/bab-ii-dimensi-toleransi-dan suaian/?
 Ada juga pendapat lain tentang pengertian toleransi
Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan. Kadang-kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian mesin yang tertentu saja, sedangkan pekerja yang lain mengerjakan bagian lainnya. Tetapi antara satu bagian dengan bagian lain dari bagian yang dikerjakan itu harus bisa dipasang dengan mudah. Oleh karena itu, harus ada standar ketepatan ukuran yang harus dipatuhi dan dipakai sebagai pedoman dalam mengerjakan sesuatu benda agar bagian-bagian mesin itu dapat dipasang, bahkan ditukar dengan bagian lain yang sejenis. ISO merupakan suatu badan
9
internasional yang menentukan masalah standardisasi, telah mengembangkan dan menentukan suatu standar toleransi yang diikuti oleh negara-negara industri di seluruh dunia. Gambar 1. Kedudukan Daerah Toleransi Poros dan Lubang Pada gambar 1 garis O adalah garis batas dasar, bagian yang diarsir menunjukkan daerah toleransi lubang. Di bawah garis dasar pada daerah yang diarsir adalah daerah toleransi poros. Bila ukuran poros adalah minimum dan lubang maksimum maka kelonggarannya adalah maksimum. Bila ukuran poros maksimum dan ukuran lubang minimum maka akan terjadi kelonggaran yang minimum.Pada prinsipnya pembatasan-pembatasan ukuran dalam toleransi
poros dan lubang ditunjukkan seperti pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar. 3 Batasan Ukuran dan Toleransi Poros dan Lubang
B. Angka-angka pada Toleransi
Angka pada toleransi menunjukkan kualitas toleransi yaitu dari angka 1 sampai dengan 16. Besarnya toleransi tergantung dari kualitas dan ukuran nominalnya.
10
C. Huruf pada Toleransi
Huruf toleransi menunjukkan kedudukan daerah-daerah toleransi terhadap garis dasar. Untuk toleransi lubang digunakan huruf besar, sedangkan untuk poros digunakan huruf kecil. Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka maka ada beberapa huruf yang dihilangkan, yaitu huruf I, L, O, Q, dan W.
Contoh-contoh penulisan toleransi adalah sebagai berikut.
Toleransi berfungsi agar benda kerja dapat dibuat dalam jumlah banyak pada tempat yang berbeda dan tetap, mempunyai fungsi mampu tukar. Pada pelajaran gambar teknik kita mengenal ada beberapa macam toleransi, antara lain :
1. Toleransi bentuk dan posisi (toleransi geometri)
 Toleransi bentuk adalah penyimpangan posisi yang diijinkan dibandingkan terhadap bentuk yang ideal
 Toleransi posisi adalah penyimpangan posisis yang diijinkan dibandingkan terhadap posisi yang dianggap sebagai acuan.
11
Contoh toleransi bentuk ;
12
2. Toleransi ukuran ( toleransi linier)
Yang dimaksud dengan toleransi ukuran adalah batasan-batasan penyimpangan ukuran yang diperbolehkan pada suatu benda kerja sehinnga benda kerja memiliki fungsi tukar. Toleransi ukuran terbagi dari beberapa jenis :
 Toleransi umum
 Toleransi khusus
 Toleransi suaian
Toleransi umum adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harga toleransi umum yang berlaku.
Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakan langsung setelah angka nominalnya. Contohnya :
13
Toleransi suaian biasanya diapakai pada benda kerja yang bepasangan, misalnya poros dan as. cuntuk toleransi ini biasanya menngunakan symbol huruf, untuk lubang biasanya menngunakan hurup kapital/huruf besar, sedangkan untuk poros menngunakan hurup kecil.
Huruf “H” untuk lubang dan “h” untuk poros. Angka 7 dan 6 menunjukan kualitas toleransi pada lubang dan poros. Untuk lebih mudahnya toleransi suaian ini kita jelaskan dengan mengapikasikannya pada bentuk lubang dan poros yang berpasangan satu sama lain. Harga toleransi suaian yang dicantumkan mementukan keadaan kelonggaran antara lubang dan poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis ;
 Suaian longgar (clearance fit)
Harga toleransi yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang dan poros.
 Suaian luncur (sliding fit)
Harga toleransi yang menghasilkan keadaan luncur/halus antara lubang dan poros. Pada keadaan ini, antra poros dan lubang nyaris tanpa
14
kelonggaran, yang tercipta anatara lubang dan poros berkisar antara 0,002 – 0,02 mm (tergantung dari ukuran nominal lubang poros).
 Suaian sesak (interference fit)
Harga toleransi yang menhasilkan keadaan sesak antara lubang dan poros. Pada keadaan ini ukuran poros lebih besar darpada ukuran lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros ke lubang tersebut ( menggunakan tenaga manusia dengan dibantu alat ketok, menggunakan mesin press, menggunakan metoda pemanasan lubang , dsb).
Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka nominal., simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila di perlukan, misalnya pihak pengguna gambar tidak memeiliki tabel suaian ISO.
Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan harga toleransi untuk kedua benda, lubang maupun poros.
Dikutip dari : ( http://black-maya.blogspot.in/2011/12/toleransi.html )
15
BAB III
KESIMPULAN
Dimensi adalah cara untuk penulisan suatu besaran dengan menggunakan sismbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukan cara besaran itu tersusun dari besaran pokok. Apapun jenis satuan besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam ;
Meter, centimeter, kilometer, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama , yaitu L.
Dan dimensi terdiri dari beberapa bagian yaitu : dimensi besaran pokok dan dimensi besaran turunan
Dalam istilah fisika dimensi juga dibagi beberapa bagian yaitu : dimensi skunder dan dimensi primer.
Toleransi adalah perbedaan ukuran antar kedua harga batas, dimana harga ukuran atau jarak permukaan/batas geometri komponen harus terletak. Untuk setiap komponen perlu di definisikan suatu ukuran dasar sehingga kedua harga batas (maksimum dan minimum) dapat dinyatakan dengan suatu penyimpangan terhadap ukuran dasar. Ukuran dasar ini sedapat mungkin dinyatakan dalam bilangan bulat.
Toleransi juga dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
 Toleransi ukuran : ( toleransi umum, khusus dan suaian )
 Toleransi geometri : (bentuk dan posisi )
16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar