SUAIAN
Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori pengukuran
Dosen pengampu :
Prof. Dr. H. Supriyoko M.Pd
DI SUSUN OLEH :
Tata Herdiana
2014006011
PEND. TEKNIK MESIN
2A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penyusun untuk dapat menyelesaiakan makalah kimia teknik ini. Tujuan membuat makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah teori pengukuran yang dibimbing Bapa Prof. Dr. H Supriyoko M.Pd. Dalam mengerjakan makalah ini penyusun telah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Saya berharap setelah disusunya paper ini nantinya semoga dapat memeberikan pengetahuan dan manfaat bagi para pembaca. Saya memnyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan paper ini.
Yogyakarta
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Teori pengukuran adalah pelajaran yang di dalamnya adalah kegiatan membandingkan sesuatu besran tertentu (yang diukur). Dengan besaran standar yang telah di tetapkan, atau dengan kata lain, mengukur (measuring) ialah membandingkan suatu besaran (besaran fisik) dengan besaran standard. Besaran fisik bisa panjang, waktu, kecepatan, masa, gaya, dan sebagainya. Besaran standard harus mempunyai syarat-syarat seperti dapat didefinisikan secara fisik, jelas dan tidak berubah dengan waktu. Sebelum kita mengetahui pengukuran lebih dalam, kita harus mengetahui dasar-dasar materi teori pengukuran. Untuk itu dalam paper ini kita akan memebahas dasar dari teori pengukuran, yaitu tentang dimensi dan toleransi.
Rumusan masalah
Apa pengertian suaian ?
Ada berapa bentuk suaian ?
Berikan contoh gambar dari masing suaian tersebut !
Tujuan dan manfaat
Agar penulis dan pembaca mengetahui apa itu pengertian dimensi dan toleransi, dan juga mengetahui jenis-jenis apa saja yang ada dalam materi tersebut. Paper ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teori sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran, Menambah wawasan untuk semua, juga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dikembangakan lebih lanjut mengenai materi ini, dan juga bisa menjadi tambahan susmber referensi untuk materi dimensi dan toleransi ini.
PEMBAHASAN
SUAIAN
Dengan adanya toleransi akan terjadi perbedaan-perbedaan ukuran dari bagian yang selesai dikerjakan dan akan dipasang. Tetapi perbedaan-perbedaan ini masing masing dijamin untuk bisa dipasang dengan bagian yang menjadi pasangannya. Bila bagian itu dipasang atau digabungkan maka akan terjadi satu keadaan tertentu yang
merupakan hasil dari gabungan atau pasangan itu. Keadaan hasil pasangan tersebut dinamakan suaian (fits).
a. Jenis jenis Suaian
Suaian yang terjadi ada beberapa macam, tergantung daerah toleransi dari poros, maupun lubang yang dipakai sebagai basis pemberian toleransi. Kemungkinan- kemungkinan jenis toleransi adalah sebagai berikut.
1) Suaian longgar (Clearance fits), yaitu bila bagian yang berpasangan pada waktu dipasang mempunyai kelonggaran yang pasti.
2) Suaian transisi (Transition fits) ini akan terjadi dua kemungkinan, yaitu bisa terjadi kesesakan kecil maupun kelonggaran kecil.
3) Suaian sesak (Interfereance fits) pada pemasangan ini selalu dalam keadaan sesak.
Sistem Suaian
Terdapat dua sistem suaian yaitu sistem basis lubang, paling banyak digunakan dan sistem basis poros.
Macam / jenis pekerjaan
Ongkos pengerjaan komponen-komponen yang harus dibuat
Harga komponen-komponen yang dapat dibeli di pasaran/ dipesan dari pabrik lain.
Biaya pembelian perkakas potong dan alat ukur
Kemudahan dari segi perancangan, pembuatan dan perakitan
Sistem Basis Lubang
Contoh gambar pemakaian suaian berbasis lubang pada mesin, pemilihan suaiannya disesaikan dengan fungsinya.
Suaian dengan sistem basis lubang ini banyak dipakai. Suaian yang dikehendaki dapat dibuat dengan jalan mengubah-ubah ukuran poros, dalam hal ini ukuran batas terkecil dari lubang tetap sama dengan ukuran nominal. Dalam basis lubang ini akan didapatkan keadaan suaian suaian sebagai berikut.
a) Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalah H dan daerah toleransi poros dari a sampai h.
b) Suaian transisi dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan daerah-daerah toleransi poros dari j sampai n.
c) Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan daerah toleransi poros dari p sampai z.
Sistem basis lubang ini biasanya dipakai dalam pembuatan bagian-bagian dari suatu mesin perkakas, motor, kereta api, pesawat terbang, dan sebagainya.
Sistem Basis Poros.
Dalam suaian dengan basis poros maka poros selalu dinyatakan dengan "H". Ukuran batas terbesar dari poros selalu sama dengan ukuran nominal. Pemilihan suaian yang dikehendaki dapat dilakukan dengan mengubah ukuran lubang. Sistem basis poros kurang disukai orang karena merubah ukuran lubang lebih sulit daripada merubah ukuran poros. Dalam sistem basis poros juga akan didapatkan keadaan
suaian yang sama dengan suaian dalam sistem basis lubang dengan demikian dikenal juga:
a) suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi h dan daerah toleransi lubang A sampai H,
b) suaian transisi: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah toleransi lubang J sampai H,
c) suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah untuk lubang P sampai Z. Sistem basis poros banyak digunakan dalam pembuatan bagian alat-alat pemindah, motor-motor listrik, pesawat angkat, dan sebagainya.
E. Tingkatan Suaian
Dalam penggunaannya, suaian-suaian longgar, transisi, maupun sesak masih harus dibagi dalam tingkatan-tingkatan yang lebih terperinci. Dengan demikian dapat ditentukan jenis suaian yang tepat untuk suatu komponen menurut penggunaan dari komponen yang akan dibuat. Tingkatan suaian dari masing-masing keadaan suaian untuk basis lubang dapat dilihat pada Tabel 1.
1. Suaian Longgar
a. Suaian sangat luas.
Suaian yang sangat longgar merupakan hasil pasangan dari H11-c11; H9d10; dan H9-e9. Tingkatan suaian ini digunakan untuk bagian-bagian yang mudah berputar, mudah dipasang dan dibongkar tanpa paksa, misalnya dipakai pada poros roda gigi, poros hubungan, dan bantalan dengan kelonggaran yang pasti.
b. Suaian luas
Suaian H8-f7 dan H7-g6. Suaian ini biasanya dipakai pada peralatan yang berputar terus-menerus, misalnya dipakai pada bantalan yang mempunyai kelonggaran biasa, yaitu bantalan jurnal.
c. Suaian geser
Suaian H7h6. Suaian ini banyak dipakai pada peralatan yang tidak berputar, misalnya senter kepala lepas, sarung senter, dan poros spindel.
2. Suaian Transisi
Suaian ini merupakan hasil gabungan antara lubang dan poros yang akan menghasilkan suatu keadaan kemungkinan longgar dan sesak, hal ini tergantung dari daerah toleransi yang dipakai yang termasuk dalam suaian transisi adalah sebagai berikut.
a. Suaian puntir
Suaian H7-k6. Suaian ini digunakan apabila pasangannya memerlukan kesesakan dan dengan jalan dipuntir waktu melepas maupun memasang, misalnya sebuah metal dengan tempat duduknya.
b. Suaian paksa
Suaian H7-n6. Pada suaian ini akan terjadi kesesakan permukaan yang dipasang agak panjang. Contoh, pemakaiannya pada plat pembawa dalam mesin bubut, kopling, dan sebagainya.
3. Suaian sesak
a. Suaian kempa ringan
Suaian H7-p6. Pasangan dalam suaian ini harus ditekan atau dipukui dengan menggunakan palu plastik atau palu kulit. Pengunaan suaian ini misalnya pada bus-bus bantalan dan pelak roda gigi.
b. Suaian kempa berat
Suaian H7-p6. Pemasangan suaian ini harus ditekan dengan gaya yang agak berat dan suatu ketika harus menggunakan mesin penekan. Suaian ini digunakan pada
kopling atau pada gelang tekan. Untuk basis poros lihat tabel 2.
1. Suaian Longgar
a. Suaian sangat luas
Suaian h11-C11; h9-D10; dan h9-E9. Penggunaannya adalah pada bantalan-bantalan yang mudah dipasang dan dilepas dengan poros.
b. Suaian luas
Suaian h7-F8 dan h6-G7. Contoh penggunaannya pada bantalan jurnal dan peralatan yang tidak berputar.
c. Suaian geser
Suaian h6-H7. Penggunaan pada peralatan yang tidak berputar.
2. Suaian Transisi
a. Suaian puntir
Suaian h6-K7. Suaian ini dipakai pada peralatan yang pemasangannya harus mengalami penekanan dan dipuntir.
b. Suaian paksa
Suaian h6-N7. Pada sistem ini juga terjadi kesesakan yang pasti.
3. Suaian Sesak
a. Suaian kempa ringan
Suaian h6-P7. Pemasangan komponen dalam suaian ini harus ditekan.
b. Suaian kempa berat
Suaian h6-S7. Pemasangan komponen ini harus ditekan dengan gaya yang lebih berat.
Gambar-gambar lain yang memakai sistem basis lubang dan basis poros.
Gambar kontruksi hubungan antara sistem suaian berbasis poros dan sistem suaian berbasis lubang.
Contoh-contoh tentang sistem suaian lainnya :
Penulisan simbol
Cara membaca simbol toleransi suaian pada gambar:
45g6 : artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi daerah toleransi mengikuti aturan kode huruf g serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 6. 65H7 : artinya suatu lubang dengan ukuran dasar 65mm, posisi daerah toleransi mengikuti aturan kode huruf H serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 7.
Sistem suaian:contoh
Contoh
Pada gambar diatas, diameter utama untuk lubang dan poros adalah 60 mm. Suaian mengacu pada sistem basis lubang (H) dengan nilai toleransi �30
0 untuk lubang dan 30 60 untuk poros. Jika digambar diagram suaiannya:
Bentuk dan ukuran dari benda kerja yang dirancang adalah ideal. Keterbatasan alat produksi dan alat
ukur mengakibatkan selisih/penyimpangan dari ukuran yang ditentukan. Penyimpangan ini tidak bisa
dihindarkan, namun bisa diperkecil dengan meningkatkan kualitas mesin produksi atau dengan
pengerjaan tambahan (finishing). Tentu saja hal ini mengakibatkan biaya produksi semakin tinggi
sehingga harga komponen jadi mahal.
Contoh-contoh yang diberikn untuk memudahkan pemilihan pasangan suaian yang cocok dari toleransi ISO. Juga ditambahakan istilah-istilah yanbg biasa untuk suaian – DN : suaian halus (fine fit), suaian kasar (coarse fit), suaian transisi (interference fit) sampai suaian jalan (runing fit). Hal ini dpat mempermudah para disainer untuk membayangkan fungsi yang dicapai dengan suaian tersebut. Agar lebih ekonomis dianjurkan untuk memilih suaian yang tepat dengn cermat agar pemkaian perkakas, alat tarik dan alat ukur sesedikit mungkin.
Selain itu untuk memudahkan pengukuran dalam sistem suaian, seperti untuk mengukur sistem basis poros dan basis lubang itu harus diukur dengan alat ukur yang mempunyai ketelitian yang sangat teliti untuk itu terdapat alat bantu untuk mengukurnya untuk memudahkan pengukuran yaitu : mikrometer dan jangka sorong
Mikrometer
Jangka sorong
KESIMPULAN
Dalam paper ini menjelaskan tentang materi suaian. Apa itu suaian ?, Dengan adanya toleransi akan terjadi perbedaan-perbedaan ukuran dari bagian yang selesai dikerjakan dan akan dipasang. Tetapi perbedaan-perbedaan ini masing masing dijamin untuk bisa dipasang dengan bagian yang menjadi pasangannya. Bila bagian itu dipasang atau digabungkan maka akan terjadi satu keadaan tertentu yang
merupakan hasil dari gabungan atau pasangan itu. Keadaan hasil pasangan tersebut dinamakan suaian (fits).
Suaian terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Suaian longgar (Clearance fits), yaitu bila bagian yang berpasangan pada waktu dipasang mempunyai kelonggaran yang pasti.
2) Suaian transisi (Transition fits) ini akan terjadi dua kemungkinan, yaitu bisa terjadi kesesakan kecil maupun kelonggaran kecil.
3) Suaian sesak (Interfereance fits) pada pemasangan ini selalu dalam keadaan sesak.
Suaian terbagi menjadi 2 sistem, yaitu :
o Sistem basis lubang
Suaian dengan sistem basis lubang ini banyak dipakai. Suaian yang dikehendaki dapat dibuat dengan jalan mengubah-ubah ukuran poros, dalam hal ini ukuran batasterkecil dari lubang tetap sama dengan ukuran nominal.
o Sistem basis poros
Dalam suaian dengan basis poros maka poros selalu dinyatakan dengan "H". Ukuran batas terbesar dari poros selalu sama dengan ukuran nominal.
Selain itu untuk memudahkan dalam pengukuran sistem suaian, diperlukan alat bantu yaitu diantaranya :
Mikrometer
Jangka sorong
Dan semoga paper suaian ini isa bermanfaat untuk kedepannya.
SUMBER PUSTAKA
o http://yefrichan.files.wordpress/2007/04/bab-viii-toleransi.pdf
o http://lms.aau.ac.id/library/ebook/elemen-mesin/files/res/downloads/downloads _0137.pdf
o https://yunusbillah.files.wordpress.com/2013/06/toleransi-dan-suaian.pdf
o http://engineeringtoolsindonesia.blogspot.com/2011/11/toleransi-sistem-suaian.html
o http://omesin.blogspot.com/2014/06/mta.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar